Lompat ke isi utama

Berita

SEKOLAH DEMOKRASI DIGITAL UNTUK PEMILIH PEMULA, KETUA BAWASLU: PENTINGNYA PERAN GENERASI MUDA DI ERA DEMOKRASI DIGITAL

ketua bawaslu lumajang

Tim dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) berkolaborasi dengan Bawaslu Kabupaten Lumajang menggelar kegiatan pengabdian dengan tema Sekolah Demokrasi Digital sebagai Pendidikan Politik Menghadapi Ancaman Disinformasi Bagi Generasi Muda untuk siswa kelas XI SMA Negeri 2 Lumajang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat 19 Juli 2024 ini diinisiasi oleh tiga dosen FISIP UB yaitu Dr. Verdi Firmantoro, Yuliezar Perwira Dara, M.Psi., dan Arief Setiawan, MPS. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan generasi muda mengenai demokrasi digital, literasi digital, dan upaya melawan disinformasi.

"Kegiatan ini mendukung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka, spesifikasinya pada tema ke-2 yakni Suara Demokrasi yang memiliki tujuan untuk memberikan refleksi kepada siswa-siswi terkait penerapan demokrasi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat," ucap Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Lumajang, Moh. Yatim Khudlori, M.Pd.

Ketua Bawaslu Kabupaten Lumajang, Lutfia, S.Pd., turut menyampaikan materi tentang pentingnya memaksimalkan peran generasi muda di era demokrasi digital sebagai usaha untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula agar lebih aktif dan kritis.

“Integrasi Teknologi dalam pendidikan politik memiliki potensi besar untuk meningkatkan partisipan politik di kalangan pemuda untuk menjadi lebih kritis dan aktif” pungkasnya

Sebanyak 396 siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Lumajang antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Verdy Firmantoro selaku Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB menjadi pembicara pertama.

Verdy menyampaikan materi tentang Resiliensi Generasi Muda Terhadap Disinformasi Politik: Membangun Kritisme Media Melalui Sekolah Demokrasi Digital.

"Momen politik yang akan berlangsung yakni Pilkada serentak berpotensi memunculkan praktik penyebaran disinformasi untuk kepentingan politik. Oleh karena itu, pemilih harus bisa memahami, memverifikasi, dan memilah informasi mana yang benar dan mana yang hoaks," ujar Verdy dalam pemaparan materinya.

Pemateri kedua yaitu Dosen Psikologi FISIP UB, Yuliezar Perwira Dara, M.Psi memberikan pembekalan dari segi psikologi.

Ia menyampaikan bagaimana peran emosi dapat mendorong kesadaran politik dan menjelaskan bagaimana mengelola emosi, sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan yang baik dalam menerima informasi.

Dosen Hubungan Internasional FISIP UB, Arief Setiawan, MPS., memaparkan pembekalan tentang pemahaman dari aspek demokrasi, fenomena infodemik yang saat ini terjadi, teknik dalam penyampaian disinformasi, serta berbagai cara untuk mencegah ancaman disinformasi salah satunya melalui pendidikan politik.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Siswa-siswi nampak sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan kepada masing-masing pemateri.Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para pembicara oleh pihak sekolah, diwakili oleh Mohammad Arifianto, S.Pd., selaku Guru Koordinator P5 SMA Negeri 2 Lumajang.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi generasi muda dalam politik yang berkualitas dengan cara yang cerdas dalam menerima informasi di media sosial.

Penulis : Nyo

Dokumentasi : Alia

Sumber : berkolaborasi dengan Visit Lumajang (https://www.visitlumajang.com/dosen-fisip-ub-gelar-sekolah-demokrasi-digital-untuk-pemilih-pemula-di-sma-negeri-2-lumajang/4348/0)